Maret 16, 2009

Selamat datang WiMax!


WiMax (Worldwide Interoperability for Microwave Access) merupakan teknologi nirkabel pita lebar atau sering disebut dengan BWA (Broadband Wireless Access) yang memiliki beberapa keunggulan antara lain: Mampu mentransfer data dengan kecepatan 75 Mbps dibandingkan dengan layanan 3G (baca:triji) yang hanya berkecepatan 128 kbps ketika diakses di kendaraan bergerak, 384 kbps ketika diakses saat berjalan dan 2 Mbps ketika diakses dalam keadaan diam.Sedangkan kecepatan transfer data HSDPA(3,5G) memiliki kecepatan 3,5 Mbps sampai 7,2 Mbps.
WiMax juga memiliki daya pancar atau jangkauan yang luas bisa mencapai radius 50 sampai 70 km. Keunggulan lain adalah mampu beroperasi pada kondisi 'non line of sight', artinya antara dua stasion yang berkomunikasi tidak perlu saling berhadapan secara langsung dibandingkan dengan teknologi Wifi dimana antara dua stasion yang saling berkomunikasi tidak boleh ada penghalang(line of sight). Disamping itu keunggulan lain adalah diterapkannya standard terbuka (open standard) dalam arti perangkat WiMax tetap dapat berkomunikasi satu sama lain walaupun berasal dari vendor yang berbeda (inter operability).
Mengenai kahandalan teknologi WiMax ini juga telah diuji coba oleh PT. Telkom Kandatel Medan dengan menghubungkan dua lokasi kantor PT.Telkom Kandatel Medan dengan markas Brigade Infantri 7 Rimba Raya Galang Deli Serdang, yang berjarak sekitar 70 Km dari Medan, seperti yang ditulis oleh Overlis General Manager PT. Telkom Kandatel Medan pada blog pribadinya (http://putrakuantan.blogspot.com).

WiMax pesaing 3G?

Bakal hadirnya layanan Wimax di Indonesia secara legal dengan dialokasikannya blok frekuensi WiMax oleh Depkominfo (Departemen Komunikasi dan Informatika) untuk teknologi mobile WiMax pada frekuensi 2,3 Ghz dan fixed nomadic WiMax pada frekuensi 3,3 Ghz sedikit banyak dapat membuat ketar ketir provider telekomunikasi 3G yang telah mengeluarkan banyak uang untuk membangun jaringan 3G.
Kemampuan WiMax membawa data berkapasitas besar bisa menjadi solusi akan kebutuhan akses data pita lebar (BWA:Broaddand Wireless Access) yang semakin meningkat dan tidak dapat dihindarkan. Apalagi dengan biaya investasi WiMax yang lebih murah sehingga harga jual teknologi ini ke pelanggan juga akan dapat lebih murah dibandingkan dengan harga teknologi 3G yang ada sekarang. Dengan berbagai keunggulan komparatif tersebut di atas, bisa jadi Wimax menjadi pesaing langsung teknologi 3G. Pada awal kemunculannya di Indonesia 3G digembar-gemborkan dengan iklan video call, mobile TV dan sebagainya. Namun kenyataannya teknologi ini tidak berkembang seperti apa yang diharapkan bahkan diprediksi akan layu sebelum berkembang.

LTE (Long Term Evolution) evolusi 3G.

Walaupun saat ini teknologi 3G tidak berdaya menghadapi keunggulan WiMax, namun sebagian orang masih percaya bahwa 3G masih dapat berkembang hingga mencapai teknologi dengan kecepatan transfer data yang mampu menyangi. Hal ini dibuktikan dengan didirikannya konsorsium 3rd Generation Partnership Project (3GPP) yang mengembangkan teknologi yang disebut Long Term Evolution (LTE).
Dari sisi teknologi, LTE yang merupakan evolusi 3G ternyata memiliki keunggulan yang dipercaya bisa menyaingi bahkan mengancam WiMax. LTE juga unggul dalam hal fleksibilitas pemakaian spektrum frekuensi. LTE dapat beroperasi pada standard IMT-2000 (450, 850, 1800, 1900,2100 Mhz), maupun pada spektrum frekuensi seperti 700 Hhz dan 2,5 Ghz. Dengan beroperasi pada frekuensi rendah maka jangkauan LTE juga bisa lebih jauh. Keunggulan LTE lainnya yaitu kecepatan transfer datanya bisa mencapai 100 Mbps. Ini lebih tinggi dari WiMax yang mencapai 75 Mbps. Namun teknologi mana yang lebih unggul mari sama-sama kita nantikan.;-)

Referensi: Mobile Guide Edisi 21 2-29 Jan 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar